MT. TALANG 2597 M.DPL
Ini perjalanan yang terbilang aneh, karena penuh keraguan. saya tidak habis pikir kenapa saya penuh keraguan, tapi keraguan itu terus saya lawan. sebenarnya saya sudah lama mau naik gunung talang, tapi dulunya tidak sempat-sempat. Dan akhirnya pada hari jumat jam 20.45 wib. tanggal 15 agustus 2014, mulailah perjalanan itu. hati ini masih tetap dalam keraguan, melawan dan melawan adalah pilihan saya. Saya dan kawan-kawan yang lain berdoa di rumah salah satu saudara saya, mudahan doanya dikabulkan. Perjalanan itu di mulai dengan menghidupkan motor, semuanya siap untuk menuju ke lokasi yang bernama aie batumbuak kebun teh. Perjalanan sudah di mulai, menelusuri jalan by pass dan sampailah kami di banda buek. Kami berhenti sejenak, berpikir untuk mengeluarkan uang. Setelah kami mengeluarkan dan terkumpul uang untuk beli nasi. teman-teman yang lain membeli kebutuhan yang kurang. Perjalanan di mulai kembali dengan hati yang penuh keraguan dan selalu saya lawan. Ada yang aneh dalam perjalanan, biasanya saya suka bercanda atau suka berbicara tapi boleh di bilang waktu itu saya puasa bercanda atau berbicara. Teman yang satu motor dengan saya pun diam, dia emang aneh. Mungkin dia galau, hahaha ....
Saya melewati jalan satinjau lauik, jalan ini adalah jalan yang ice cream kalau orang bilang. Yang bilang ice cream bukan saya tapi ada anak kecil yang bilang begitu, hehehee... Motor ini terasa mulai kewalahan sepertinya, saya yakin kalau motor ini bisa. Akhirnya motor ini bisa melewati tanjakan yang begitu ice cream, motor yang hebat. Jalan ice crem sudah lewat, kami singgah sejenak di kedai sebelah pengisian BBM lubuak salasih kalau tidak salah. Makan dan bercanda gurau disitu, kecerian kelihatan di wajah teman-teman semua. Motor mulai di hidupkan kembali, perjalan di mulai lagi. Bismillah sampai di tujuan dengan selamat. Karna asyiknya bawa motor, jadi kelupaan kalau teman ada yang salah jalan. hahaha aneh lagi, dan akhirnya teman yang salah jalan itu menghubungi kami. Awalnya saya mengira kalau teman salah jalan itu sudah tau jalannya, soal di seperti sudah pernah ke lokasi. Kami akhirnya menunggu teman yang salah jalan itu, tidak lama kemudian dia datang. Perjalanan di lanjutkan lagi, dengan mengucapkan bismillah. Setelah itu kami tiba di lokasi aie batumbuak, di lihat airnya tidak ada yang bertabrakan. Motor kami titipkan di rumah masyarakat setempat, dengan packiran yang rapi kami meninggalkan motor. Perjalanan di mulai lagi dengan mengucapkan bismillah, doa suatu hal yang wajib.
Puncak bukanlah tujuan akhir kami, tujuan akhir kami adalah rumah, ini adalah selogan kami. Kami mempunyai keyakinan kalau kami akan selamat sampai rumah nantinya. amin.. Tapi saya bukanlah penunjuk jalan, tapi teman suka bertanya sama saya. Langkah demi langkah kami lewati dengan penuh canda tawa, jalan setapak yang mendaki pun kami lewati juga. Karena asyiknya sampai kami salah jalan, dan terpaksa balik lagi. Masih dimaklumi karena sudah malam, dan pastinya gelap. Kami mundur lagi, lalu kami bertanya pada salah satu warga setempat. hahahaha ini aneh, tapi cukup satu kali aja jangan sampai terulang kedua kalinya. Kami berjalan menelusuri jalan setapak yang dikelilingi kebun teh yang luas, teh di kebun ini adalah teh yang baik juga. Semangat untuk berjalan semakin semangat dan meningkat, mungkin karena sudah larut malam. Ada simpang, simpang itu satu ke atas dan satu lagi kebawah yang pernah naik talang mulai ragu jalur mana yang benar, tapi di yakin jalur yang kanan yang paling benar. Akhirnya jalur yang kanan lah yang di ambil, dan kami semua melawati jalur itu dan terus jalan. Sebelumnya teman yang sudah pernah naik talang itu yakin sekali kalau itu jalur yang benar dan kami melanjutkan perjalanan walaupun saya ragu, karena saya belum pernah jalan setapak tersebut. Jalan mulai jauh dan hari pun semakin malam perut pun mulai bertengkar dan dingin pun mulai terasa dan ngantuk pun mulai melawan dan letih pun mau istirahat dan perjalanan pun belum ada sampai-sampai ke tujuannya dan akhir jalan pun sudah montok buntu ''horeee'' kita ke top kebun teh ternyata. Ternyata kami salah jalan, jalan itu hanyalah menuju ujung jalan kebun teh , jalan itu bukan ke top gunung talang ternyata, ini hebat dan sangat melelahkan sekali. Kami mulai musyawarah bersama, hasilnya kami ambil keputusan tidak melanjutkan perjalanan karena banyak faktor yang kami pertimbangkan. Tenda pun mulai di keluar kan , tim pun mulai bergerak cepat untuk mendirikan tenda. Setelah tenda terpasang semua, barang-barang pun mulai dirapikan, habis itu kami baru makan dan minum. ehhh terbalik, maksudnya minum dulu setelah itu baru makan. Makanan awalnya rapi sekarang sudah habis lenyap di makan, perut sudah berisi teman-teman pun sudah mulai untuk istirahat. Saya dan sebagian teman yang lain masih tetap di luar, kami tidak tidur malah berbicara, bercanda, dan bernyanyi walaupun suara tidak begitu indah kami tetap percaya diri.
Matahari mulai menerangi bumi lagi, kami memulai aktivitas lagi dan memulai masak yang mau di makan untuk pagi ini. Tak lama kemudian nasi dan sambal sudah bisa di makan, makan pun dimulai. Makan sudah selesai kami istirahat sejenak , dan setelah itu kami bagi tugas untuk membereskan peralatan karena mau mulai perjalanan menuju top talang. Barang-barang sudah selesai dirapikan, dan kami pun melingkar untuk berdoa. Kami berdoa sangat serius sekali, dan tampaknya ini tidak akan salah jalan lagi. Perjalanan dimulai dengan cuaca yang sangat bagus, sepertinya doa kami tak terasa terkabul. Kami mulai menelusuri jalan setapak kebun teh, penuh dengan semangat kami berjalan menurun mencari arah jalan setapak yang benar dan kami percaya ini tidak akan salah jalan lagi. Sampailah di titik awal kami salah jalan, di titik ini lah kami salah jalan , ini adalah simpang dua. Satu kiri satu kanan, kanan pastilah jalan yang salah karena kami sudah lewati. Di simpang itu kami bertemu kembali dengan teman kami yang sempat mencari kami juga malam kemarin, kami yang berjumlah 17 orang akhir sama-sama berjalan menuju puncak MT. talang 2597 Mdpl. Jalan setapak menuju puncak pun mulai jelas, dan orang banyak juga ternyata naik gunung talang. Sebelum kami naik ada juga yang bilang kalau 17 agustus ada pendakian massal yang di adakan oleh bupati solok. Sebab itu jalur pendakian menuju top talang ini di bersihkan, tapi jalannya lumayan licin. Jam 11.00 kami pun istirahat sejenak, ehhh ternyata ada salah satu dari kami sakit perut alias bocor hehehe. Terpaksalah bikin teh pahit supaya sakit perutnya hilang,emang sakit perut itu sangat teraniaya sekali.
Perjalan kami lanjutkan lagi, dan tak lupa berdoa. Semangat dan terus semangat , jalan menuju perkemahan akhir pun sepertinya punya rintangan sendiri. Rintangan pertama yang kami lewati adalah tanjakan licin dan ice crem ( extrem). Yang bilang itu adalah anak perempuan kecil yang lucu, dan ini jadi motivasi sendiri bagi kami. Ini adalah keluarga, kami pun saling bantu membantu. Jalan yang lumayan melelahkan pun menjadi menguatkan untuk menuju top talang, walaupun terkadang kami terjatuh. Jam pun menunjukan 12.00 kami pun berhenti sejenak, setelah 10 menit kami berhenti kami pun melanjutkan perjalanan. ouhh ternyata kami sampai di angka 17, dan saya pun mengabadikan angka tersebut lewati jepretan kamera. Semangat ini semakin muncul, angka-angka yang kami lewati pun sudah sampai 35. Salah satu dari tim kami pun ada yang capek, itu wajar karena dia perempuan. Akhirnya saya membawa tas dia, kira-kira pada angka yang ke 43 kami di hadiahkan hujan itu adalah nikmat. Semangat kami tidak luntur untuk menuju top talang. Sepertinya kami sudah hampir sampai, tidak lama kemudian kami sampai di perkemahan akhir jam 15.00 wib. Kami terkejut, ternyata perkemahan akhir itu lumayan luas. Saya yakin satu ribu orang kemah disini bisa, setelah itu kami cari tempat yang pas untuk mendirikan tenda kami. Kami bagi tim lagi untuk dirikan tenda ambil air masak, kami cuma masak air untuk di minum. Tenda sudah berdiri tegak, tapi teman kami yang lain masih ada yang belum datang. Tidak lama setelah itu datang lah teman kami berdua, tapi masih ada dua lagi di belakang dan saya jemput kebawah. Saya berjalan kebawah sendirian membawa sebotol air minum, dan tidak jauh dari camp saya menemukannya. Kelihatannya dia berdua lumayan letih, dia pun istirahat sejenak lalu minum air yang saya bawa. Dan setelah itu kami berjalan ke perkemahan kami.
Tenda yang sudah berdiri dan hari pun sudah mulai sore dan makan yang mau di makan pun sudah hampir bisa di makan dan kami pun mau mulai membentangkan nasi. Jam 19:00 wib. kami mulai untuk makan siang, ehhh salah makan malam maksudnya. Selesai makan kami duduk melingkar api unggun, dan gitar mulai dimainkan. bernyanyi bersama-sama, walaupun suara tidak begitu indah terdengar tapi semangat untuk bernyanyi masih lantang. Lagu satu ke lagu yang lain tak berhenti saling menyambung, dan sekali-sekali ada yang lupa. Ini adalah malam panjang yang dihias langit berbintang dan bulan yang indah dan dingin yang tajam menusuk tulang. Karena dingin kami pun mulai lapar, ide untuk buat makanan yang enak pun mulai bermunculan dan akhirnya teman saya memutuskan untuk membuat roti bakar tapi dia melemparkan ke pada saya membuat roti bakar. Kebutuhan untuk buat roti bakar mulai keluar, dan roti bakar pun mulai saya buat. Roti yang saya buat sudah ada yang jadi, dan roti ke roti sudah lenyap dimakan semua. Satu persatu dari kami pun tidur, yang tinggal mulai menipis. Tinggal 7 orang yang di luar, tapi kami tetap nyanyi-nyanyi tak berhenti.
Semakin pagi semakin dingin, jam 05:00 kami tidur semua. Aduh jam 06:16 saya bangun, dan kami menikmati sunrise begitu indah keluar di ujung gunung talang. Model-model pun mulia bermunculan dimana-mana, dan siap untuk berfoto. Setelah itu kami ke top MT. Talang , tapi tidak semua yang mau pergi. Saya yang kurang tidur juga ikut pergi, tidak mau ketinggalan pastinya. Sepertinya jalan menuju ke top tidak begitu susah, kami pun berangkat. Setengah perjalanan mulai terasa capek, berhenti dan jalan itu yang terpenting. Dan tibalah di atas tapi masih belum di top, teman yang awalnya mau ke top pun tidak jadi. Dari 17 orang tim kami yang naik cuman 6 orang yang sampai ke top MT. Talang. Talang,
Enam orang tangguh inilah yang sampai ke top Talang, hebat-hebat walau talang tingginya cuman 2597 Mdpl. tapi tetaplah moment yang sangat berkesan bagi kami. Karena mau ke top persediaan air kami habis dan terpaksalah mintak atau di kasih sama pendaki lainnya.Setelah mengabadikan moment di top kami pun turun ke perkemahan. Sampai di perkemahan saya tidur, dan setelah tidur saya paking barang lalu makan. Kami istirahat, habis istirahat paking barang bawaan lalu foto bersama dan langsung turun ke bawah. Turun itu enaknya lari, catatan harus sangat hati-hati. Setengah perjalanan kami bertemu dengan orang yang kesurupan, uhhh kami mulai waspada juga. Kebetulan teman kami masih ada yang di atas, kami pun harus memutuskan untuk menunggu biar bisa sama-sama turun kebawah untuk menghindari kejadian yang tidak di inginkan. Sebenarnya turun dari camp cuman butuh waktu satu jam untuk sampai kebawah. Karena kami tidak mau ambil risiko kami pun harus turun bersama-sama, tak lama bersilang waktu kami pun sampai di bawah. Istirahat sejenak, lalu melanjutkan jalan ke tempat motor kami titipkan. Habis shalat magrib kami langsung jalan ke rumah tujuan kami. Sesuai dengan niat kami, kami pun sampai di rumah dengan selamat. alhamdulillah , ini adalah salah satu moment ukiran cerita indah kami. terimakasih ....